Bela Joko Widodo Dari Serangan Amien Rais, Tkn Singgung Panama Papers - Indonesia Bisnis

Bela Joko Widodo Dari Serangan Amien Rais, Tkn Singgung Panama Papers

Bela Jokowi dari Serangan Amien Rais, TKN Singgung Panama PapersAria Bima (Rengga Sancaya/detikcom)

Jakarta -Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin membela Jokowi atas pernyataan Amien Rais. Amien Rais sebelumnya menyinggung soal 'memori pendek' Jokowi perihal data uang negara Rp 11 ribu triliun di luar negeri.

"Ya, Presiden itu soal visi. Visi ke depan soal kebijakan dan program, itu lebih pentingnya. Soal data, saya kira masih dalam batas-batas yang memang bukan Presiden itu sebagai penghafal data. Tapi yang lebih penting ialah bagaimana kebijakan dan programnya itu dilaksanakan," kata Direktur Program TKN Aria Bima di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Aria menegaskan paparan data menjadi kiprah kementerian terkait, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS). Dia balik menyindir Amien Rais yang, menurutnya, juga tak menghafal data.






"Kalau data, ya nanti di Biro Statistik saja atau di kementerian-kementerian teknis atau di kementerian-kementerian terkait yang memang tugasnya lebih mengkuantifikasi banyak sekali program. Kaprikornus Pak Amien saya kira juga tahu, beliau sebagai seorang dosen juga nggak hafal-hafal betul soal data. Kalau data itu ada hal yang keliru atau kurang, itu bukan berarti agenda dan kebijakan Presiden itu salah," ujar Aria.

Aria lalu menjelaskan kebijakan tax amnesty dalam pemerintahan Presiden Jokowi. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan upaya menarik kembali uang di luar negeri untuk dipakai sebagai investasi di dalam negeri.





"Jadi tax amnesty itu ialah cara kita untuk melaksanakan langkah-langkah bagaimana terjadi semacam penyelesaian-penyelesaian masalah pajak. Yang waktu itu sebelum tax amnesty, itu ialah juga ada yang namanya Panama Papers, yang waktu itu di mana Panama Papers ini ialah orang yang memang melaksanakan acara bisnis yang cenderung motifnya ialah menghindari pajak. Motifnya ialah semoga tidak kena pajak, kan gitu," terang Aria.

"Maka, dengan tax amnesty itu, bagaimana orang-orang yang merasa memiliki harta di luar dan menghindari pajak, Panama itu kan negara tanpa ada pungutan pajak, itu lalu diberi ruang untuk balik dan itu hal yang biasa dilakukan. Bahkan, jikalau tidak salah, nama Pak Prabowo dan Pak Sandi ada dalam Panama Papers, kan gitu," imbuhnya.





Menurut Aria, langkah-langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah harus diapresiasi. Keberanian menciptakan perjanjian dengan negara lain daerah 'parkir' uang negara patut diapresiasi, dan bukan sekadar mempersoalkan jumlah.

"Sekarang itu masalah substansinya itu Rp 11 ribu triliun, Rp 7.000 triliun, 15 ribu triliun, itu ialah ancer-ancer, perhitungan perkiraan. Bagaimana menggeret, menarik, uang itu ibarat yang sudah dilakukan MoU dengan Swiss. Langkah-langkah kebijakannya harus diapresiasi, bukan jumlahnya. Jangan membiaskan persoalannya. Keberanian melaksanakan MoU-MoU untuk menciptakan kesepakatan dengan negara-negara yang kini ini banyak uang yang parkir di sana, itu ialah kebijakan yang harus lebih diapresiasi daripada sekadar jumlah," papar Aria.

Sumber detik.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Bela Joko Widodo Dari Serangan Amien Rais, Tkn Singgung Panama Papers"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel