Babak Gres Pro-Kontra Saham Dki Di Bir Anker - Indonesia Bisnis

Babak Gres Pro-Kontra Saham Dki Di Bir Anker

Babak Baru Pro-Kontra Saham DKI di Bir AnkerIlustrasi (Thinkstock)

Jakarta -Pro dan kontra kepemilikan saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di produsen Anker Beer PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) memasuki babak baru. Sebelumnya, berita kepemilikan saham Pemprov DKI yang awalnya 23,33% naik menjadi 26,25% di perusahaan tersebut sempat mencuat ke publik.

Berdasarkan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), menyerupai dikutip Senin (4/3/2019), saham Pemprov DKI dikala ini tercatat 210,2 juta lembar saham atau meningkat dari sebelumnya, yang sebanyak 186,8 juta saham.

Sementara menurut keterangan Pemprov DKI, jumlah saham di DLTA pada 1970 sebesar 23,34%. Kemudian, ditambah milik Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya), yang juga milik Pemprov DKI, sebesar 2,91%.

Kemudian, pada 2000, BP IPM Jaya dibubarkan. Selanjutnya, kepemilikan saham atas nama Pemprov DKI tercatat menjadi 26,25% pada 2019.

"Penambahan nilai saham merupakan penggabungan saham atas nama Pemprov DKI dan BP IMP Jaya yang merupakan salah satu Satuan Kerja Pemprov DKI, tapi sudah dibubarkan pada 2000," tulis keterangan Pemprov DKI.


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sudah membantah bahwa Pemprov DKI akan menambah kepemilikan saham di PT Delta Djakarta. Anies menyampaikan Pemprov DKI tak ada menambah selembar saham pun dari perusahaan produsen Anker Beer tersebut.

"Tidak benar. Berita yang beredar sudah diralat oleh jurnalisnya. Yang benar yaitu saham-saham Pemprov DKI yang selama ini terpecah digabung ke bawah satu nama, untuk nantinya dijual. Tidak ada penambahan satu lembar pun," demikian kata Anies, yang dikutip sesuai dengan goresan pena dalam akun Twitter-nya, Sabtu (2/3).

Janji untuk menjual saham Pemprov DKI di produsen Anker Beer PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) memang sempat diutarakan Anies dikala masa kampanye Pilgub DKI lalu. Beberapa waktu lalu, Anies menyampaikan banyak investor yang berminat membeli saham Anker Beer yang akan dilepas Pemprov DKI. Namun beliau tidak menjelaskan secara spesifik.

"Delta kita sedang kajian untuk kita akan lepas, tapi prosesnya masih kajian. Mudah-mudahan Maret sudah selesai," kata Anies, Rabu (2/1).


Namun, sampai kini, Anies belum mengusulkan penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk. Proses penjualan saham perusahaan produsen Anker Beer tersebut masih dibahas di kalangan internal Pemprov DKI.

"Jadi untuk langkah-langkah proses penjualan saham itu kan nggak sanggup langsung. Pertama, kita memutuskan angka pendamping untuk teknis penjualan saham, finance-nya juga harus ada," kata Asisten Sekda DKI Jakarta Bidang Perekonomian dan Keuangan Sri Haryati kepada wartawan, Senin (4/3).

Sri menekankan perlunya pertimbangan dan kajian hal-hal teknis sebelum tawaran penjualan saham PT Delta Jakarta dibawa ke DPRD DKI.

"Saya harus pastikan dulu, dari beberapa item yang jadi kita harus lihat dari segi teknisnya. Manajemen risiko ekonomi. Semua harus kita lakukan yang niscaya kita akan lakukan percepatan, mereka akan paparkan," ujar dia.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Santoso memastikan belum ada surat tawaran yang tiba ke anggota Dewan. Dia menyampaikan pelepasan saham harus sesuai dengan persetujuan DPRD DKI Jakarta.

"Pelepasan saham harus janji daripada secara semua anggota," sebutnya.


Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) menyampaikan akan tetap menolak penjualan saham produsen Anker Beer PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Pras menuturkan tidak ada laba berarti dari penjualan saham bir tersebut.

"Dikatakan setahun sanggup Rp 50 miliar, terus mau dijual Rp 1 triliun. Kita makan riba, itu buat saya. Saya sebagai orang muslim, ya mohon maaf ya, lebih jahat riba daripada orang minum bir. Coba itu dipikirkan lagi lah," kata Pras di kantornya, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).

Mengutip data perdagangan RTI, saham DLTA diperdagangkan di Rp 5.500 per lembar. Pemprov DKI Jakarta dikala ini memegang 186.846.000 juta lembar saham produsen Anker Beer atau setara dengan 23,3%. Sementara sisanya dipegang oleh San Miguel Malaysia Pte sebanyak 58,3% dan publik 18,3%.

Dengan perkiraan tersebut, jikalau Anies menjual kepemilikan saham di harga perdagangan hari ini, besaran dana yang sanggup diperoleh dari agresi penjualan saham itu sanggup mencapai Rp 1.027.653.000.000, atau Rp 1 triliun jikalau dibulatkan.


Saksikan juga video 'Wow! Uang Pelepasan Saham Anker Bir Bisa Bangun 60 Sekolah':

[Gambas:Video 20detik]



Sumber detik.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Babak Gres Pro-Kontra Saham Dki Di Bir Anker"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel