Cerita Saksi Sejarah Dikala Sukarno Tiba Di Palangka Raya - Indonesia Bisnis

Cerita Saksi Sejarah Dikala Sukarno Tiba Di Palangka Raya

Cerita Saksi Sejarah Saat Sukarno Datang di Palangka RayaFoto: Noval Dwhinuari Antony/ detikcom

Jakarta -Putri sulung gubernur pertama Kalimantan Tengah Tjilik Riwut, Emiliana Enon Heryani, bercerita ketika Proklamator yang juga Presiden RI pertama, Ir Sukarno hadir di Kota Palangka Raya. Sukarno hadir ketika kondisi Palangka Raya masih sangat terpencil di pedalaman Kalimantan.

"Pakai kapal mereka itu dulu datang, terus itu di tugu (Sukarno) di muka kantor gubernur itu dia meletakkan tiang, ditancapkan," kata Eno kepada detikcom, Selasa (11/7) lalu.

Penancapan tiang oleh Sukarno menandai dibangunnya Kota Palangka Raya, Ibu Kota Kalimantan Tengah. Saat itu Kalteng gres melepaskan diri dari Provinsi Kalimantan Selatan dan menunjuk putra orisinil suku Dayak, Tjilik Riwut sebagai gubernur. Tjilik Riwut juga seorang purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang menjadi penerjun payung pertama mendarat di pulau Kalimantan.

"Bapak itu pertamanya kan seorang militer dari Angkatan Darat, diminta di Auri (Angkatan Udara Republik Indonesia/TNI AU), dan dia membawa penerjunan pertama itu (di Kalimantan). Rupanya Kalimantan itu menyatakan behwa mereka sudah masuk NKRI," ujar Eno.

Tjilik Riwut merupakan sosok yang sangat erat dengan Sukarno. Enon menyebut hubungan keduanya layaknya anak dan bapak. Hal ini pula yang menciptakan Tjilik Riwut gampang mengundang Sukarno ke Palangka Raya.

"Kemudian dengan Pak Karno itu menyerupai anaknya lah beliau. Kemudian tidak tau bagaimana omongnya, kok ayah aku itu minta dia (Sukarno) tiba ke sini," imbuhnya.

Sukarno tiba di Palangka Raya sesudah naik kapal menyusuri Sungai Kahayan. Kala itu Palangka Raya belum memungkinkan untuk ditempuh jalur darat. Warga pribadi menyambutnya dengan penuh suka cita.

"Nah itu dari Pelabuhan Rambang, kan dibawa naik Jeep, dengan jalannya belum aspal dengan pasir-pasir. Rupanya masyarakat itu riang gembira. Diikat mobilnya pakai tali, ditarik oleh masyarakat ke tugu itu. Nah di situ lah Pak Karno memancangkan tiang pertama di Palangkaraya," kenangnya.

Enon menuturkan, masyarakat tidak menduga jikalau orang nomor 1 Indonesia itu akan menginjakkan kaki di Palangka Raya yang masih tertinggal. Sukarno bahkan bermimpi untuk mengakibatkan Palangka Raya sebagai sentra pemerintahan Indonesia.

"Jadi masyarakat bilang, 'kok dapat Pak Karno mau ke sini', sebab memang niat Pak Karno itu di Palangka Raya ini yang katanya kotanya itu akan dibangun oleh Bangsa Indonesia, tidak ada peninggalan Kolonial. Kaprikornus dia bilang 'di sini sudah', itu dia bilang ke bapak saya, ini memang sebaiknya sih untuk kotanya," jelasnya.

Wacana Sukarno untuk mengakibatkan Palangka Raya sebagai ibu kota negara kemudian hilang seiring bergantinya kepemimpinan di negeri ini. Setelah Sukarno wafat, Tjilik Riwut sempat menggelar agresi protes di depan dewan perwakilan rakyat RI dengan membentangkan peta Indoensia. Dia menawarkan posisi Kalimantan Tengah yang berada di tengah wilayah Indonesia kala itu.

"Tapi dengan pemerintahan berganti, tidak yakni kelanjutannya (rencana Ibu Kota), sudah itu bapak itu tidak puas. Setelah Pak Karno meninggal, dia membentangkan (peta) di DPR, dia bilang ini Kota Palangka Raya atau Kalimantan ini yakni sentra dari kiri kanan, itu sentra Indonesia. Kaprikornus yang bersaksi juga waktu itu Pak Ruslan Abdul Ghani. Itu ada di dalam uraiannya dalam 10 tahun bapak meninggal. Dia mengatakan, Pak Tjilik itu bilang tempat kota ini pas untuk Ibu Kota," tutupnya.

Sumber detik.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Cerita Saksi Sejarah Dikala Sukarno Tiba Di Palangka Raya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel