Napak Tilas Jejak Sukarno Di Palangka Raya
Jakarta -Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah semenjak dulu telah diwacanakan Proklamator yang juga Presiden RI pertama Ir Sukarno untuk menjadi ibu kota negara Indonesia. Jejak hadirnya Sukarno di kota Palangka Raya sekarang diabadikan dalam sebuah monumen tugu Sukarno.
"Pakai kapal mereka itu dulu datang, terus itu di tugu (Sukarno) di muka kantor gubernur itu beliau meletakkan tiang, ditancapkan," ujar putri sulung gubernur pertama Kalimantan Tengah Tjilik Riwut, Emiliana Enon Heryani kepada detikcom, Rabu (12/7) lalu.
Tugu Sukarno di Palangka Raya. Foto: Noval/detikcom |
"Nah itu dari Pelabuhan Rambang, kan dibawa naik Jeep, dengan jalannya belum aspal dengan pasir-pasir rupanya masyarakat itu riang gembira. Diikat mobilnya pakai tali ditarik oleh masyarakat ke tugu itu. Nah di situ lah Pak Karno memancangkan tiang pertama di Palangkaraya," kisahnya.
Tiang yang ditancapkan Sukarno itu menjadi simbol awal pembangunan Kota Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Sukarno juga pribadi mendesain poros pembangunan Kalimantan tengah dari tiang tersebut.
"Nah di tempat terbangun ini, di sini ada embrio Kota Palangka Raya. Di mana pembangunannya ditandai dengan peletakan tiang pancang oleh Bung Karno pada tanggal 17 Juli 1957. Nah dari sini lah terbentuk suatu poros kota," ujar pakar arsitek tata kota yang juga penulis buku Sukarno dan Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangka Raya, Wijanarko kepada detikcom, Kamis (13/7) lalu.
Tiang itu membentuk satu garis poros dengan Kantor DPRD Kalimantan Tengah, Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Tengah, Istana Isen Mulang, dan bundaran besar yang menjadi ikon Kota Palangka Raya. Jika ditinjau lagi, ternyata tiang itu juga membentuk satu garis poros dengan ibu kota Jakarta.
Jejak Sukarno di Palangka Raya. Foto: Noval/detikcom |
"Jadi titik ini kemudian di depan menuju poros, porosnya ke arah timur laut, itu ternyata jikalau garis poros ini diteruskan menuju keluar Kalimantan, menuju keluar ke Pulau Jawa tampaknya kok pas dengan Kota Jakarta," ungkapnya.
"Jadi poros ini mengandung makna bahwa ini yakni (garis) imajiner yang menghubungkan antara Palangka Raya dan Kota Jakarta. Makara di sekitar sananya mungkin terkoneksi dengan Sungai Kahayan di mana Sungai Kahayan merupakan sumber kehidupan bagi orang Dayak. Makara dari titik ini lah pembangunan itu dilaksanakan," tambahnya.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Napak Tilas Jejak Sukarno Di Palangka Raya"
Posting Komentar