Ini Metode Tangani Bedah Tumor Lewat Alis Mata Minim Risiko - Indonesia Bisnis

Ini Metode Tangani Bedah Tumor Lewat Alis Mata Minim Risiko

Ini Metode Tangani Bedah Tumor Lewat Alis Mata Minim RisikoFoto: Istimewa

Surabaya -Ny Amelia Genial asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mengeluh pandangan mata sebelah kirinya tidak nyaman. Ia merasa menyerupai ada yang mengganjal di kelopak matanya. Wanita usia 50 tahun ini mencicipi ketidaknyamanan itu kurang lebih 4 tahun silam. Saat melihat, pandangannya tertutup bayang-bayang.

"Tidak terasa sakit, tapi tidak nyaman saja rasanya. Semula saya abaikan saja. Tapi kok ini berangsung bertahun-tahun," kata Ny Amelia, Senin (16/10/2017).

Karena gangguan ini makin usang makin parah, terperinci Ny Amelia, dirinya mendatangi spesialis mata di Surabaya. Dia pun disarankan melaksanakan MRI. Dari MRI itulah diketahui jikalau di pangkal saraf mata yang ada di pangkal tengkoraknya, tumbuh tumor cukup besar.

"Kata dokter tumor itu harus dioperasi. Jika tidak, saya akan buta alasannya tumor sudah mulai menjalar ke pangkal saraf mata kanan. Tapi saya takut kalau operasi akan berdarah-darah dan besar lengan berkuasa ke organ yang lain. Tapi dokter menenangkan saya," tambahnya.

Ahli bedah saraf tim medis Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Indonesia, dr Agus C. Anab SpBS mengatakan, keresahan pasien semoga dalam operasi tidak berdarah-darah hingga risiko lain dalam operasi, sekarang ada teknik taua metode baru. Yakni minimal invasive surgery dan metode keyhole atau operasi melalui alis mata.

"Kini dengan mode minimal invasive surgery dan metode keyhole, tumor otak sanggup diatasi dengan operasi melalui alis mata. Selain tidak meninggalkan bekas luka operasi yang panjang, metode ini juga lebih kondusif dan tidak seram bagi pasien," kata laki-laki alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Dia mengaku teknik keyhole surgery supra orbital approach atau operasi dengan lubang kecil sebesar 1-2 cm pada alis mata ini ditemukan oleh profesor bedah saraf dari Jerman berjulukan Axel Perneczky pada tahun 1999. Teknologi ini terus berkembang, khususnya di Eropa hingga dikala ini.

Seminar Bedah Tumor Otak di Surabaya/Seminar Bedah Tumor Otak di Surabaya/ Foto: Istimewa


Di Asia, terutama Indonesia, metode ini dipionirkan dari tim medis CBSC yang berpusat di Surabaya. Pada tahun 2008, dr Aca ini pernah berguru eksklusif ke Axel Perneczky, sang penemu metode ini dikala workshop di Singapura. Usai mengikuti workshop, ia memperdalam lagi dengan magang pada Profesor Nicolay Hofp, spesialis bedah saraf anak didik Axel di Stutgart Jerman tahun 2012. Hingga kini, dr Aca melaksanakan operasi sesuai dengan metode dari penemunya tersebut.

Dokter Aca menjelaskan, teknik ini mempunyai banyak kelebihan dibanding cara-cara konvensional. Pasien menerima banyak keuntungan. Yakni, luka sayatan kecil sehingga proses penyembuhannya sangat cepat, risiko nanah kecil, perdarahan minimal, secara kosmetik lebih manis alasannya bekas sayatan tersamar dengan alis mata.

"Tentu yang paling utama ketika melaksanakan operasi tidak menyentuh atau merusak bab otak yang lain," tegasnya.

Untuk mencapai tumor yang ada di balik otak, maka otak terlebih dahulu harus dikempiskan dengan cara mengeluarkan cairannya. Kemudian otak disibak melalui gerakan sangat halus. Dengan cara ini tumor akan terlihat.

"Untuk operasi semacam ini, tidak sanggup dilakukan dengan mata telanjang tetapi memakai mikroskop khusus, sehingga sanggup melihat secara terperinci hingga titik objek terdalam," katanya.

Untuk mengambil gumpalan tumor itu, tambah dia, tidak sanggup diangkat secara langsung. Tapi harus diambil bertahap dan dihentikan menyentuh bab yang lain. Oleh alasannya itu proses operasinya memakan waktu rata-rata 5-6 jam. Selain itu, sang dokter bedah sebagai operatornya harus mempunyai keterampilan yang mumpuni pula.

Sumber detik.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Ini Metode Tangani Bedah Tumor Lewat Alis Mata Minim Risiko"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel