Sah! Indonesia Punya Alur Maritim Gres Di Selat Sunda Dan Lombok
Jakarta -Setelah melalui proses panjang selama dua tahun, International Maritime Organization (IMO) hasilnya menyetujui proposal Indonesia terkait denah pemisahan alur bahari atau Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok. Bagan TSS tersebut disetujui melalui Experts Working Group on Ship Routeing di Markas Besar IMO, London, Inggris.
Selanjutnya, denah tersebut akan dilaporkan ke Plenary dalam Sidang Sub Committee on Navigation, Communications and Search and Rescue (NCSR) ke-6.
Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Basar Antonius menyampaikan sidang Plenary IMO NCSR ke-6 akan merekomendasikan proposal TSS Selat Sunda dan Selat Lombok untuk diadopsi dalam Sidang IMO Maritime Safety Committee (MSC) ke-101 pada Juni 2019 mendatang.
Menurutnya keberhasilan tersebut juga dipengaruhi oleh taktik Indonesia yang melaksanakan pendekatan dan lobi untuk mendapat pertolongan negara anggota IMO, dengan mensponsori coffee break dan menampilkan video feature TSS di sela sidang NCSR ke-6, serta melaksanakan pertemuan informal dengan negara anggota IMO.
Basar menyampaikan keberhasilan Indonesia untuk mempertahankan proposal TSS di kedua Selat tersebut mendapat kebanggaan dari negara anggota IMO yang hadir dalam Experts Group, serta dijadikan teladan bagi negara-negara lain dalam mengajukan proposal TSS ke IMO.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Navigasi dan Keselamatan Maritim Kemenkomar Odo Manuhutu menyampaikan bahwa Indonesia mengajukan TSS untuk memastikan keselamatan, proteksi lingkungan maritim, dan keamanan serta pertumbuhan ekonomi, juga wacana penyediaan barang-barang internasional.
"TSS di kedua selat berfungsi untuk memastikan keselamatan dan keamanan. Pada 2018, jumlah pelayaran di Selat Lombok kurang lebih 40.000 kapal. Jumlah di Selat Sunda lebih dari 50.000 kapal. Jumlah ini akan terus meningkat selama bertahun-tahun," ucap Odo.
Dengan adanya TSS Selat Sunda dan Selat Lombok dibutuhkan sanggup mengurangi jumlah insiden atau kecelakaan bahari di kedua selat tersebut, dengan memisahkan arus kemudian lintas yang berlawanan di wilayah tersebut.
"Untuk negara kepulauan menyerupai Indonesia dengan lebih dari 17.000 pulau, keselamatan bukanlah pilihan. Keselamatan ialah suatu keharusan," tegasnya.
Selain itu, TSS di kedua selat juga menurutnya berfungsi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi di sektor maritim. Selat Sunda menghubungkan dua dari lima pulau terbesar di Indonesia.
"TSS menghubungkan Pulau Jawa dengan lebih dari 140 juta orang dengan Pulau Sumatera dengan lebih dari 50 juta orang," jelasnya.
Sejalan dengan itu, lanjutnya, pengajuan TSS Indonesia tersebut merupakan pembagian terstruktur mengenai dari Visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo wacana Poros Maritim, yaitu Kebijakan Kelautan Nasional Indonesia untuk berperan aktif dalam organisasi internasional dan khususnya di sektor maritim.
"Kami telah merencanakan untuk meningkatkan investasi kami dalam keselamatan pelayaran. Kami akan menganggarkan lebih dari USD 20 juta dalam tiga tahun ke depan untuk meningkatkan peralatan utama di kedua selat tersebut, termasuk Vessel Traffic Services (VTS) dan pembinaan bagi peningkatan kompetensi para petugas," pungkasnya.
Setelah ditetapkannya TSS Selat Sunda dan Selat Lombok, Pemerintah Indonesia masih mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan, antara lain melaksanakan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang keselamatan pelayaran di area TSS yang telah ditetapkan.
Sarana-sarana tersebut mencakup VTS, Stasiun Radio Pantai (SROP), Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), serta peta elektronik yang up to date dan menjamin operasional dari perangkat-perangkat penunjang keselamatan pelayaran tersebut selama 24 jam 7 hari.
Pemerintah Indonesia juga wajib mempersiapkan regulasi, baik lokal maupun nasional terkait dengan operasional maupun urusan teknis dalam rangka menunjang keselamatan pelayaran di TSS yang telah ditetapkan, serta melaksanakan koordinasi dan konsolidasi dengan para instansi dan stakeholder terkait dengan penetapan TSS tersebut.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Sah! Indonesia Punya Alur Maritim Gres Di Selat Sunda Dan Lombok"
Posting Komentar