Ke Pabrik Boneka Aurora, Sekjen Pdip: Joko Widodo Dorong Fasilitas Investor

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi pabrik boneka Aurora di Cianjur. (Matius Alfons/detikcom)
Cianjur -Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyempatkan diri mengunjungi pabrik boneka Aurora dalam safari politik ke Cianjur. Dia menyampaikan capres petahana Joko Widodo mempunyai kesepakatan mempermudah investasi usaha.

"Hari ini kami mendatangi sentra produksi boneka. Suatu investasi penanaman modal abnormal dari Korea Selatan, Aurora yang ternyata pabriknya terbesar yang dimiliki Jerman, Amerika, bahkan di Cina sekali pun," kata Hasto kepada wartawan di Pabrik Aurora, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).

Baca juga: Pakai Metode Door To Door, PDIP Target Jokowi Menang 60% di Cianjur

Hasto menyampaikan Presiden Jokowi mempunyai kesepakatan yang tinggi untuk mempermudah investor. Program deregulasi dan debirokratisasi, menurutnya, bisa memberi fasilitas investasi itu.

"Pak Jokowi punya kesepakatan yang tinggi bagaimana melalui agenda deregulasi dan kemudian debirokratisasi bisa mendorong kemudahan-kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia," sebut Hasto.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi pabrik boneka Aurora di Cianjur. (Matius Alfons/detikcom)

Hasto mengapresiasi Aurora yang disebutnya memakai 60 persen materi baku dasar dari Indonesia. Hal ini, menurutnya, merupakan hal yang baik dan ke depan diperlukan bisa terus berkembang.

"Kami harapkan ke depan kita bisa meningkatkan integrasi hulu hilir sehingga kemampuan domestik kita menyediakan materi baku pembuatan boneka makin tinggi," terang Hasto.

Baca juga: Hasil Survei Jokowi vs Prabowo di Jabar

Selain mempermudah investasi, Hasto menyampaikan ketika ini Jokowi telah memikirkan cara untuk menyerap tenaga kerja orisinil Indonesia.

Dia mengungkap Jokowi sudah memaksimalkan pembangunan infrastruktur untuk menekan biaya produksi. Kebijakan tersebut ketika ini sedang dikaji untuk dikombinasikan dengan pajak yang menarik untuk investor dan peningkatan UMR sehingga tenaga kerja bisa terserap.

"Nanti akan ada formula yang tetap business friendly, kemudian investor friendly, tetapi bersamaan juga mendorong kapasitas peresapan tenaga kerja itu," ucap Hasto.

Sumber detik.com

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: