Akademisi Kalteng: Di Sini Luas Dan Nyaman Jadi Ibu Kota - Indonesia Bisnis

Akademisi Kalteng: Di Sini Luas Dan Nyaman Jadi Ibu Kota

Akademisi Kalteng: Di Sini Luas dan Nyaman Makara Ibu Kotailustrasi Kota Palangka Raya (Foto: Eduardo Hasian Simorangkir-detikcom)

Jakarta -Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Ibnu Elmi AS Pelu menilai Kalimantan Tengah pantas jadi ibu kota negara Indonesia lantaran mempunyai lahan yang luas. Kalteng juga akan nyaman menjadi ibu kota negara lantaran masyarakatnya yang terbuka dan plural.

"Saya melihat dulu dari sebuah esensi masyarakat Kalteng, masyarakat Kalteng itu masyarakat yang plural, dan bersifat open, ia bukan bersifat tertutup dan menolak. Nah kenapa selama ini tumbuh keberagaman di Kalteng, lantaran ia mempunyai dasar konsep keberagaman itu sendiri dari sisi suku, agama, bahasa, hingga juga termasuk pola tata kehidupan," ujar Ibnu kepada detikcom, Kamis (12/7/2017) lalu.





Ibnu juga memandang Kalteng menyediakan lahan yang lebih luas dari ibu kota Jakarta.

"Kita juga melihat bahwa sesungguhnya Kalteng tempat yang representatif untu memperlihatkan kenyamanan. Salah satunya tadi, contohnya contohnya layanan publik. Mohon maaf, untuk di Jakarta dalam pelayanan manajemen pemerintahan, waktu 3 jam tidak cukup untuk dari satu Kementerian ke Kementerian yang lain," ungkapnya.

Kalteng memungkinkan dibangun ibu kota lantaran tidak mencampurkan sentra pemerintahan dengan duduk perkara sosial. Dia menilai daerah ibu kota yang gres harus memperlihatkan tempat yang lenggang dan nyaman untuk pemerintah pusat. Pemindahan ibu kota negara ialah suatu manajamen Keindonesiaan.

"Saya coba menanggapi (wacana pemindahan ibu kota) dari sisi warga negara Indonesia. Sebuah ihwal kebijakan yang nanti akan berkembang menjadi dokumen kebijakan dan terakhirnya nanti menjadi sebuah landasan aturan kebijakan. Nah ihwal ini aku anggap sebagai sebuah ihwal yang disebut dengan manajemen ke-Indonesiaan," sebutnya.

"Sebetulnya ibu kota negara itu hanya posisinya saja yang ada di Jakarta, tetapi manajemennya itu di seluruh wilayah Republik Indonesia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek geografis, aspek demografis dan aspek pemerintahan. Nah oleh lantaran itu sebuah ihwal pemindahan ibu kota negara kita harus disambut postif, pastinya ini ialah sebuah gagasan untuk keberlanjutan negara Indonesia yang ke depan itu bisa memperlihatkan pelayanan ke luar dan ke dalam," tambahnya.

Menurut Ibnu munculnya nama Kalteng dengan ihwal pemindahan ibu kota negara ialah lantaran aneka macam aspek penilaian. Selain ketersediaan lahan, masyarakat Kalteng sudah terbiasa dengan keberagaman. Hal ini menciptakan mereka mendapatkan urbanisasi yang terjadi sebagai pengaruh pemindahan ibu kota.

"Nah hingga itu modal Kalteng dalam mendapatkan ihwal ibu kota negara ini tidak lain lantaran Kalteng ialah sudah terbiasa dengan kehidupan yang pluralisme, nah aku pikir itu Kalteng punya alasan historis yang kuat. Kalau menuju kepada terciptanya manajemen ke-Indonesiaan itu yang secara posisi geografis ini berada pada posisi tengah, dan juga masyarakat krusial di Kalteng juga tidak menolak untuk menjadi sebuah ibu kota negara. Itu dari sisi yang pertama," ucapnya.

"Dari sisi yang kedua, luasan Kalteng itu satu setengah kali pulau Jawa, lantaran kebutuhan ibu kota negara itu kan kecil,secara landscape-nya, posisi tanahnya kecil, nah oleh lantaran itu sesungguhnya di sini bisa dibuat satuan negara yang akan dibentengi oleh hutan oleh sungai, nah posisi ini kan masih bisa dikaji oleh pemerintah provisnsi," tutupnya.

Sumber detik.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Akademisi Kalteng: Di Sini Luas Dan Nyaman Jadi Ibu Kota"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel