Guru Wanita Di Surabaya Ramai-Ramai Ikuti Pap Smear
Surabaya -Hari Guru Nasional sebentar lagi diperingati. Di Surabaya, momen tersebut dilakukan dengan menggelar investigasi IVA/pap smear untuk para guru wanita dan istri guru di Puskesmas Jagir.
IVA/Pap smear dilakukan untuk mendeteksi lebih dini adanya kanker serviks (kanker leher rahim) pada perempuan. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan OASE kabinet kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Kesehatan. Pemeriksaan tidak dipungut biaya alasannya ialah dicover oleh BPJS Kesehatan.
"Kami mencoba menekan angka penderita kanker. Ini ialah rencana jangka panjang ibu negara yang selama 24 tahun menargetkan 24 juta penderita kanker. Kalau di Jatim targetnya 1,5 juta penderita," ujar istri Gubernur Jatim Nina Soekarwo kepada wartawan di Puskesmas Jagir, Kamis (24/11/2016).
Pemeriksaan IVA/pap smear yang dilakukan secara bersama, kata Nina, akan lebih efektif. Pemeriksaan secara bersama ini juga secara tidak pribadi akan menyosialisasikan ihwal pentingnya deteksi dini terhadap kanker.
"Deteksi dini ini penting alasannya ialah 1 jam orang meninggal alasannya ialah kanker serviks. Paling tinggi memang kanker payudara, tetapi penyebab final hayat tertinggi ialah kanker serviks," kata Nina.
Untuk Jatim, Nina sudah menyerukan kepada tim dokter dari Dinas Kesehatan dan yayasan kanker semoga berkeliling tempat untuk melaksanakan deteksi dini terhadap kanker serviks. Untuk kota besar mungkin pap smear lebih gampang dilakukan, tetapi untuk tempat dengan kondisi geografis yang tidak mudah, maka IVA sanggup menjadi solusi,
Nunung, salah satu guru mengaku bahagia sanggup mengikuti investigasi ini. Ini ialah investigasi kedua bagi dirinya. Tiga tahun lalu, ia pernah melaksanakan investigasi IVA. Sekarang ia ingin melaksanakan investigasi pap smear.
"Kalau wanita itu kan setidaknya satu tahun sekali melaksanakan investigasi leher rahim. Karena ada proposal kemarin, maka saya ambil," kata guru SDN Sememi, Benowo tersebut.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Divisi Regional Jatim Handaryo menyampaikan bahwa kalau dalam investigasi ini memerlukan penanganan lebih lanjut, maka yang bersangkutan akan dirujuk sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.
"Program investigasi IVA/pap smear ini sejalan dengan implementasi kegiatan promotif preventif yang senantiasa digalakkan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk Indonesia," ujar Handaryo.
Selain di Surabaya, sejumlah wilayah di Indonesia yang melaksanakan IVA/pap smear bagi para guru dan istri guru ialah Klaten, Banda Aceh, Bandung, Palangkaraya, Balikpapan, Bandar Lampung, Palembang, Makassar dan Ambon. Untuk Jatim sendiri, hingga dengan Oktober 2016 terdapat 8.826 akseptor JKN-KIS yang telah menjalani investigasi IVA. Sementara untuk investigasi pap smear telah dilakukan oleh 24.459 akseptor JKN-KIS.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Guru Wanita Di Surabaya Ramai-Ramai Ikuti Pap Smear"
Posting Komentar